Selamat Datang di blog saya

Assalamu Alaikum

Selamat Datang


agus_lohe@yahoo.co.id

DATA PRIBADI

Curriculum Vitae

Nama Lengkap

Agusliadi

Tempat, Tanggal Lahir

Karebosi Selayar, 14 agustus 1979

Jenis Kelamin

Laki-laki

Agama

Islam

Nomor HP 081 355 632 629

Pendidikan FORMAL

* SD Negeri Inpres Tanabau Selayar Tahun 1987-1993

* SLTP Negeri 5 Bontoharu Selayar Tahun 1993-1996; IPK 41.29

* SMU Negeri 1 Benteng Selayar Tahun 1996-1999; IPK 36.82; disiplin Ilmu IPS

* Akademi Hiperkes Makassar Tahun 1999-2002; IPK 3.06 ; Predikat Sangat Memuaskan; gelar Amd.H; disiplin Ilmu Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

* Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK Makassar) Tahun 2006-2008; IPK 3.37; Predikat Sangat Memuaskan; gelar SKM; disiplin ilmu Kesehatan Kerja

PENGALAMAN PRAKTIK

* Program Magang PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Kandatel Pare pare, Bagian Sumber daya Manusia. (Juli - Agustus 2002)

PENGALAMAN ORGANISASI

* Anggota Senat Akademi Hiperkes Makassar periode 2000 - 2001

* Staff Akademi Hiperkes Makassar (2005 - Sekarang)

SEMINAR / PELATIHAN / kURSUS

* Kursus Komputer pada Yayasan Pendidikan ALIAH (Februari 2002)

* Pelatihan Hiperkes dan Keselamatan Kerja bagi Anggota P2K3 Perusahaan (25-27 Mei 2005)

* Semiloka Kurikulum ”Menuju Kurikulum yang Berorientasi pada Kompentensi dan Profesional (April 2008)

* Seminar Internasional ” Demokrasi untuk Kesejahteraan Rakyat ” (Januari 2010)

gizi kerja

Tinjauan Umum Tentang Gizi dan Gizi Kerja
1. Pengertian Gizi
Batasan tentang gizi menurut kamus umum Bahasa Indonesia, gizi berarti (zat) makanan. Sedangkan menurut ilmu gizi, gizi adalah ilmu pengetahuan dan seni yang mempelajari makanan (food) dan zat gizi (Nutrient) yang terkandung di dalamnya dalam kaitannya dengan kesehatan.
Fungsi makanan dalam tubuh adalah untuk proses pertumbuhan bagi individu yang sedang tumbuh. Selain itu makanan memberikan kekuatan atau energi untuk aktivitas fisik dan mental. Zat-zat gizi lain dalam makanan diperlukan untuk proses metabolisme, regenerasi sel-sel jaringan tubuh yang sudah tua, rusak atau hilang. Zat gizi diperlukan juga untuk proses pembentukan zat kebal juga untuk mempertahankan eksistensi dan fungsi organ-organ tubuh.
Gizi yang baik dapat diperoleh apabila makanan mengandung energi dan nutrient yang seimbang dengan kebutuhan. Nutrient yang harus ada dalam makanan ialah : protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan air, sedangkan energi dapat diperoleh dari karbohidrat, lemak dan protein.
2. Pengertian Gizi Kerja
Gizi kerja adalah bagian ilmu gizi yang diterapkan pada lingkungan kerja untuk memenuhi kebutuhan gizi pekerja, memelihara dan meningkatkan status gizi dan kesehatan pekerja sehingga dapat meningkatkan daya kerja dan produktivitas kerja.
Tenaga kerja memerlukan makanan yang bergizi untuk pemeliharaan tubuh, untuk perbaikan sel-sel dalam jaringan dan untuk pertumbuhan sampai masa-masa tertentu serta kegiatan-kegiatan termasuk pekerjaan.
Gizi kerja berarti nutrisi/gizi yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaannya. Tujuannya adalah tingkat kesehatan tenaga kerja dan produktivitas kerja yang setinggi-tingginya. Kesehatan tenaga kerja dan produktivitas bertalian erat dengan tingkat gizi. Dalam hubungannya dengan produktivitas kerja, seorang tenaga kerja dengan status gizi yang baik akan memiliki kapasitas dan ketahanan yang lebih baik pula (Suma’mur, 1997).

Pengaruh tentang gizi kerja meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
1. Kebutuhan gizi bagi tenaga kerja sebagai suatu kelompok dalam masyarakat.
2. Kalori yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.
3. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi status gizi tenaga kerja.
4. Gizi kerja yang produktivitas.

Gizi kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap produktivitas kerja yang tinggi, secara konkrit dapat dijabarkan beberapa fakta penting peranan status gizi baik secara langsung maupun tidak langsung yang mempengaruhi kesehatan dan kualitas tenaga kerja sebagai berikut :
1. Kecukupan makanan secara kualitas dan kuantitas menurut “empat sehat lima sempurna” diisyaratkan untuk mempertahankan kondisi fisik yang tangguh dan untuk mencapai kesegaran jasmani.
2. Peranan zat gizi, disamping zat-zat gizi penting pada pekerjaan yang membutuhkan tenaga otot juga jumlah atau prevalensi anemia gizi yang disebabkan oleh kurangnya zat besi.

Gizi kerja dapat dikaitkan dengan pendidikan, pengadaan ruang makan, penilaian dan perbaiakn kebutuhan kalori. Selain memenuhi kebutuhan kalori pekerja, juga masih perlu dipenuhi kualitas makanan bagi tenaga kerja.


B. Tinjauan Umum Tentang Status Gizi
Status gizi adalah suatu keadaan kesehatan (kondisi tubuh) sebagai hasil penyerapan zat-zat gizi yang esensial dan ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik akan energi dan zat-zat gizi lain yang diperoleh dari pangan yang dampak fisiknya dapat diukur.
Terdapat tiga konsep pengertian status gizi (Satriono, 1999).
1. Keadaan yang diakibatkan oleh keseimbangan antara gizi disatu pihak dan pengeluaran organisme di lain pihak.
2. Proses dari organisme dalam menggunakan bahan makanan melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pembuangan untuk pemeliharaan hidup, pertumbuhan, fungsi organ tubuh dan produksi energi.
3. Tanda-tanda atau penampilan yang diakibatkan oleh “nutriture” yang terlihat pada variabel tertentu. Oleh karena itu dalam mengacu tentang keadaan gizi seseorang perlu disebutkan.
4. Perlu dipahami bahwa antara status gizi dan indikator status gizi terdapat suatu perbedaan, yaitu bahwa indikator memberikan refleksi tidak hanya status gizi tersebut tetapi juga pengaruh non gizi, oleh karenanya indikator walaupun sensitif tetapi tidak selalu spesifik
Status gizi merupakan salah satu unsur dalam menentukan kondisi fisik atau kualitas fisik seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Pada dasarnya bekerja adalah aktivitas fisik yang selalu memerlukan enegi yang bersumber dari asupan gizi. Makin banyak aktivitas fisik makin banyak pula kebutuhan energi. Individu dengan status gizi baik menyimpan cadangan energi lebih baik dan relative lebih lama bertahan dalam bekerja disbanding individu dengan status gizi kurang. Dengan demikian, dapat dirumuskan asumsi bahwa semakin baik status gizi seseorang, semakin bertahan di dalam mencegah timbulnya kelelehan kerja.
Penilaian Status Gizi
Penentuan status gizi meliputi :
1. Gejala klinik
2. Pemeriksaan antropometrik
3. Pemeriksaan biokimia.
Penentuan status gizi berdasarkan gejala klinik merupakan pemeriksaan yang mudah dan murah. Sehingga timbul asumsi bahwa cara ini cepat dan mudah dipelajari oleh pemula dan hasilnya mudah diintrepretasi. Tapi cara ini mempunyai keterbatasan seperti hanya dapat dipakai pada kasus-kasus berat sementara pada kasus-kasus yang belum bergejala sulit dilakukan.
Pemeriksaan antropometrik merupakan pengukuran variasi dimensi fisik dan komposisi tubuh pada tingkat umum dan derajat nutrisi yang berbeda. Cara-cara dan pengukuran antropometrik sangat banyak sehingga cara yang dipilih akan tergantung pada tujuan dan maksud suatu survey atau penelitian.
Pengukuran antropometrik dilakukan dengan mangukur bagian-bagian tubuh tertentu, yaitu berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar dada, jumlah gizi, lingkar lengan atas, dan tebal lipatan kulit yang dihubungkan dengan umur dan jenis kelamin.
Pengukuran status gizi secara antropometrik dapat menggunakan indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh merupakan alat yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa khususnya berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan, maka dengan mempertahankan berat badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia harapan hidup lebih panjang.
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa merupakan masalah penting, karena selain mempunyai resiko penyakit-penyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktivitas kerja.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

untuk mengomentari blog sy, silahkan pilih anonim..

agusliadi

Anonim mengatakan...

oke